Thursday, February 27, 2014

Puisi, Dengan Rahmat Tuhan

Pada usia 27, kehidupanku kembali ke Saturnus
Sebuah liburan panjang tidak terdengar begitu buruk
Aku penuh rahasia yang terkunci rapat layaknya baja meleleh
Berlari dengan kekosongan

Kupikir aku tak cukup dan aku tak tangguh
Terbaring di lantai kamar mandi
Kita hidup di jalur serba salah 
Dan kumerasa semua itu kesalahanku 
Tak sanggup lagi aku menahannya

Dengan rahmat Tuhan (tak ada cara lain)
Kukuatkan diri (aku tahu kuharus bertahan)
Ku topangkan kaki
Menatap cermin dan memutuskan tuk bertahan
Takkan kubiarkan cinta meninggalkanku

Terima kasihku untuk saudariku
Yang tlah memaksa tuk sembulkan kepalaku dari air
Saat kenyataan terasa seperti pasir hisap
Kini setiap pagi, tak ada lagi pagi oh aku 
Akhirnya bisa melihat diri sendiri lagi
Akupun tahu aku sudah cukup tuk dicintai

Kini aku harus bangkit 
Biarlah alam raya membuktikan 
Yeah kenyataan akan membebaskanmu

Dengan rahmat Tuhan (tak ada cara lain) 
Kukuatkan diri (aku tahu kuharus bertahan)
Ku topangkan kaki
Menatap cermin dan memutuskan tuk bertahan
Takkan kubiarkan cinta meninggalkanku

Tak ada kata tidak
Tak ada jika atas nama cinta  
Atas nama cinta (atas nama cinta)
Seperti itu Tak ada kata tidak  
Aku takkan menyerah

Dengan rahmat Tuhan (tak ada cara lain)
Kukuatkan diri (aku tahu kuharus bertahan)
Ku topangkan kaki
Menatap cermin dan memutuskan tuk bertahan
Takkan kubiarkan cinta meninggalkanku

Artikel Terkait

Puisi, Dengan Rahmat Tuhan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email