Tuesday, October 16, 2012

Sejarah Letusan Gunung Papandayan

sobat adventure - Kegiatan gunung api Papandayan yang tercatat dalam sejarah yakni sejak tahun 1772 hingga tahun 1927 berikut adalah rinciannya:
Gunung Papandayan Garut



  • Tahun 1772, pada tanggal 11-12 Agustus terjadi letusan dari kawah pusat awan panas atau yang lebih dikanal sebagai wedus gembel yang memakan korban jiwa sebanyak 2951 dan menghancurkan 40 perkampeungan disekitar kaki Gunung Papandayan.
  • Tahun 1882, 28 Mei terdengar gemuruh yang terus menerus dari arah utara Kampung Campaka Warna dan di duga dari Gunung Papandayan.
  • Tahun 1923, 11 Maret terjadi letusan lumpur disertai lontaran batu vulkanik. Melontarkan hingga jarak 150 m, dari letusan tersebut menhasilkan tujuh buah lubang letusan dalam kawah baru dan letusan didahului oleh gempa bumi yang terasa hingga cisurupan, 25 Januari Kawah Mas suhunya naik dari 364 derajat menjadi 500 derajat kemudian terjadi letusan lumpur di Kawah Mas dan di Kawah Baru pada tanggal 16 Desember. Terdengar suara gemuruh dan ledakan dari Kawah Baru. Hutan disekitar kawah menjadi gundul karena tertimpah  bahan lontaran (batu dan lumpur). Bahan lontaran tersebut dilontarkan ke arah timur, dan lumpurnya hampir mencapai kampung Cisurupan.
  • Tahun 1925,    21 Februari, terjadi letusan lumpur pada Kawah Nangklak, disusul dengan semburan lumpur disertai dengan emisi gas kuat. 
  • Tahun 1926, Terjadi letusan phreatik (mengandung lumpur dan sulfur) di Kawah Mas.
  • Tahun 1927, Di Kawah Mas terjadi letusan phreatik yang terdiri dari lumpur campur belerang. Di Kawah Baru, terjadi letusan lumpur belerang 
  • Tahun 1928, Tanggal 16-18  Februari, terjadi kenaikan temperatur di Kawah Mas 
 
  • Tahun 1942, Tanggal 15-16 Agustus, Di Kawah Mas terbentuk kawah baru
  • Tahun 1993, Tanggal  15 Juli, Di Kawah Baru terjadi peristiwa letusan lumpur.
  • Tahun 1993 – sekarang Kegiatan G. Papandayan terbatas pada kepulan asap fumarola dan solfatara serta bualan lumpur dan air panas di sekitar Kawah Mas dan Kawah Baru (kawah termuda G.Papandayan).
Kawah hasil letusan G. Papandayan
Karakter letusan Gunung  Papandayan, adalah berupa erupsi eksplosif preatomagmatik berskala menengah (dimanifestasikan oleh sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik).  Secara berangsur, kekuatan erupsi G. Papandayan melemah dan cenderung menghasilkan erupsi epusif magmatik (dimanifestasikan oleh sejumlah leleran lava berkomposisi andesit – andesit basaltik)


Periode letusan G. Papandayan berkisar antara 1 dan 151 tahun, dengan rincian berikut: setelah meletus pada tahun 1772, letusan berikutnya adalah tahun 1923. Setelah letusan 1923, ritme letusan semakin sering, yakni pada tahun 1924, 1925, dan terakhir pada tahun 1926. Setelah tahun 1923, tidak terjadi lagi letusan dari Kawah Mas (kawah pusat termuda G.Papandayan) 


Tipe letusan G. Papandayan adalah letusan eksplosif (pada awal pembentukkan, dimanifestasikan dengan sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik) dan letusan epusif (dimanifestasikan dengan sejumlah leleran lava berkomposisi andesit – andesit basaltik).

Sumber: http://infopaguci.blogspot.com/2014/12/sejarah-letusan-gunung-papandayan.html

Artikel Terkait

Sejarah Letusan Gunung Papandayan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email