sobat adventure - Hari
itu Minggu 21 Oktober 2012 salah satu teman saya Nuri berulang tahun. Nuri
ingin merayakan hari ulang tahunnya dengan papasakan dan mengundang semua teman
dekatnya. Matahari telah meninggalkan sinarnya, lembayung senja terlihat di
ufuk barat menghiasi sudut di kotaku. Semua orang telah berkumpul, semua bahan
masakan sudah siap, tempe, tahu jengkol sambal dan ikan asin adalah bahan-bahan
yang tidak boleh absen dalam acara papasakan ini. Bumbu-bumbunya juga telah siap
di masak. Semua teman saya sibuk dengan tugasnya masing-masing termasuk saya
yang bertugas sebagai koki karena saya yang paling jago memasak diantara
teman-teman saya. Termasuk Nuri yang berjalan kesana kemari mengangu orang yang
sedang memasak.
Singkat
cerita, maskan telah siap untuk disantap. Hasil masakan di hidangkan di atas dua
buah helai daun pisang. Menu makannanya begitu menggoda selera. Semua berkumpul
membentuk lingkaran mengelilingi makananan yang telah di sajikan dan berdoa pun
dimulai. Semua orang makan dengan lahapnya. Kami makan seperti anak ayam yang
dikasih makan sama pemiliknya he he, berebut tahu tempe dan yang lainnya
berharap bisa mendapatkan suapan nasi paling banyak. Makan dengan susana
kebersamaan malam minggu yang cerah. Semua terasa nikmat, hangat dan banyak
cerita terjadi saat itu.kebersamaan ini yang selau saya tunggu-tungu dalam
setiap kali saya papasakan.
Ilustrasi Papasakan Yang dilakukan Crew Majalah My Trip di Kp. Citilu |
Papasakan
yang dalam bahasa indonesianya masak, memasak atau masak beramai-ramai ini
adalah tradisi yang berlangsung secara turun temurun yang berlangsung cukup
lama. Papasakan ini bisa atau biasa dilakukan oleh setiap orang mulai dari
anak-anak sampai orang tua. Pelaksanaanya pun tidak berlangsung sekali tapi
bisa berkali-kali. Dari pertama saya mengenal yang namanya papasakan itu pada
saat saya duduk di bangku kelas satu sekolah dasar hingga sampai saat ini usia
saya menginjak dewasa saya tidak bisa menghitung sudah berapa kali papaskan yang
telah saya lakukan dan dimana saja saya melakukakannya. Ini menjadi bukti bahwa
papsakan itu telah menjadi tradisi yang berkembang di masyarakat. Namun bila
saya ditanya dengan siapa saya papasakan? saya bisa sedikit menjawab pertanyaan
tersebut yaitu dengan orang-orang dan teman-teman serta sahabat-sahabat
terdekat dan keluarga saya.
Papasakan
biasanya dikaukan dengan teman, sahabat, dan orang orang terdekat dengan
berkumpul disuatu tempat lalu mengumpulkan uang untuk membeli semua keperluan
untuk memasak lalu memasknya secara bersama-sama. Papasakan bisa dilakukan
dimana saja seusai selera, bisa di rumah, di kebun di sawah dan bisa juga di gunung. Papasakan dilakukan oleh banyak
orang minimal oleh lima orang dengan menu lauk pauk yang sederhana seperti
tempe, tahu, sambal, ikan asin, lalapan, jengkol dan yang laiinya. Menu lauk
pauknya memang sederhana tapi rasanya luar biasa nikmatnya. Menu demikan sering
kita makan dan kita temui di menu makanan kita sehari-hari dan arena di masak
dalam acara papaskan rasa dan aromanya lebih istimewa. Yang menjadi cirri khas
dalam papasakan yaitu menu makanan yang dimasak dalam acara papasakan
dihidangkan dan di sajikan diatas helaian daun pisang. Semua menu maskan
beserta nasi di hidangkan dalam satu wadah dan di makan secara bersama-sama.
Tapi tidak selalu begitu bisa juga dimakan seperti biasa dengan mengunakan
piring dan dimakan di lesehan
Memasak
atau papsakan memang tidak harus
dilakukan banyak orang, namun karena banyak orang lah yang membuat hasil
memasak atau papasakan terasa lebih nikmat ketika dimakan secara bersama-sama
pula. Ya kalau dimasak oleh sendiri namanya bukan papasakan tapi masak biasa itu
mah he he. Melakukan papsakan yang paling enak itu dilakukan di alam terbuka
karena sambil papasakan dan makan kita sambil menikmati keindahan pemandangan
alam disekitar. Namun yang paling sering
dilakukan yaitu di rumah dan dilakukan
pada malam hari dan biasanya itu malam minggu.
Indahnya Kebersamaan Dengan Papasakan
4/
5
Oleh
Unknown