Friday, October 19, 2012

Puisi, Air Mata Langit

Kutunggu Air mata langit jatuh
Lama menantimu yang tak kunjung turun
Kini bumi inginkan kau menangis
Menanti tetesan air mata kebahagian mu
Sapulah semua debu jalanan yang jahir itu

Setiap bulir cinta yang ka jatuhkan adalah mutiara
Yang kami harap anugrah bukanlah musibah
Bukan kesedihan mu yang kami nantikan
Jadikan itu nyata bukanlah bencana

Lama tak kudengar katak katak bernyanyi riang
Sawah dan ladang pun dirundung malang menunggu hari
Esok pun penuh dengan kebimbangan
Menanti pagi
Kering tak ada harapan

Lalu kau pun datang dengan senyuman
Membawakan benih kehidupan di ujung ke putus asaan
Katak sawah dan ladang kembali bernyanyi riang
Semua gembira sambut hari esok yang penuh kebersamaan
Kau jatuhkan butir air mata kebahgian
Hidupkan tunas tunas baru yang gundah gulana

Harum tanah basah tandai hadirnya dirimu
Untukmu ku ucapkan
Selamat datang hujan
Garut 18 Oct 2012

Artikel Terkait

Puisi, Air Mata Langit
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email