sobat adventure - Postingan kali ini bukan tentang petualangan dan bukan yang
berkaitan dengan petualangan, namun saya kira saya perlu untuk menuliskannya
dan membagikannya kepada sobat adventure tentang apa yang telah saya ketahui saat ini.
Saya kira menuangkan sedikit tentang
pemikiran saya tidak ada salahnya apabila kita bahas dalam postingan kali ini. Ya
postingan saya kali ini yaitu pembahasan tentang memahami budaya instan dengan
menghargai proses.
Instan,
semua orang pastinya pernah mendengar dan mengenal bahkan sering menjumpainya
dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara tentang instan pikiran kita akan
langsung tertuju kepada segala sesuatu yang cepat selesai. Tidak harus menunggu
lama, cepat, mudah dan tidak ribet kurang lebih begitulah pengertian dari kata
instan. Karena hal itulah segala sesutu yang sifatnya instan banyak disukai
bahkan telah menjadi kebiasaan yang sepertinya telah membudaya dalam kehidupan
masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia.
Budaya
instan merupakan budaya dimana orang-orang yang hidup di dalamnya mengutamakan
kecepatan, lebih suka melihat hasil dan cenderung kurang menghargai proses atau
bahkan tidak ingin menjalani proses itu sendiri. Dengan membudayanya budaya
instan membuat orang malas , tidak mau
berusaha dan tidak mau untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan atau
mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Orang yang demikian menganggap bahwa kebahagiaan,
kekayaan, kesuksessan dan prestasi dapat diraih dengan cara cepat dan mudah.
Mengambil
jalan pintas demi meraih sesuatu dengan cara instan memicu perubahan sosial yang
menuntut orang bergerak kepada budaya instan. Mencari cara tercepat menjadi pilihan terakhir ketika kita
mendapatkan berbagai kendala yang sebenarnya kendala tersebut bisa kita hadapi
dan selesaikan dengan menjalani dan melewatinya. Putus asa merupakan salah satu
faktor yang membuat orang menyerah dan memilih jalan pintas dengan segala
sesuatu yang instan.
Perkembangan
teknologi juga telah mendukung dalam perkembangan dan menjamurnya budaya instan
di masyarakat. Di era globalisasi ini memungkinkan timbulnya gaya hidup yang
global pula. Maka banyak orang yang berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi untuk mempermudah
hidupnya. Budaya instan juga telah sukses membawa efek buruk dalam kehidupan
kita seperti:
- Mambuat
seseorang menjadi pemalas
- Membuat
standar toleransi seseorang rendah
- Membuat
orang menjadi lebih mudah menyerah dan putus asa
- Membuat
orang tidak menghargai, tidak mau
menjalani dan melalui proses
Yang
paling buruk dari semuanya itu yaitu efek lanjut dari rasa malas kita adalah
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang kita inginkan dengan sesutu
yang instan.
Dalam
hal ini kita perlu melakukan latihan-latihan supaya tidak terseret arus budaya
instan itu sendiri. Bentuk dan jenis latihannya bisa bermacam-macam seperti:
- Menunggu
yang merupakan sesatu yang baik. Dalam menunggu kita dilatih kesabaran dan
dengan kesabaran membuat kita lebih teliti sehingga kita tidak cepat mengambil
keputusan.
- Berlapang
dada dengan hasil akhir yang didapat dengan terus berusaha sehingga mendapatkan
apa yang kita inginkan.
Bersemangatlah
dalam menjalani proses, melakukan sesuatu secara perlahan, dan yang terpenting
adalah kita harus sadar bahwa dalam mencapai dan mendapatkan sesuatu dengan
hasil yang memuaskan itu tidak mudah semudah membalikan telapak tangan. Segala
sesutu itu membutuhkan waktu untuk berproses. Kalau kita hanya mau yang instan
saja maka hasilnya pun akan instan alias tidak bertahan lama. Buah yang matang
di pohon itu lebih manis rasanya dibandingkan dengan buah yang matang karbitan
meski rasanya sama manis tapi manis yang dipaksakan.
Buat
apa cara yang susah kalau ada yang lebih mudah?
Kalau
ada jalan yang lebih cepat buat apa pilih jalan panjang yang lebih lama?
Saya
juga dibuat bingung dengan kalimat pertanyaan di atas, Coba pikir saja sendiri
makna dari kalimat tersebut?
Segala
sesutu itu butuh proses, berusaha itu wajib dan yang tidak wajib itu adalah
hasilnya. Saya hanya bisa mengambil kesimpulan
bahwa tidak semuanya yang instan itu tidak baik dan
yang baik itu tidak harus instan dengan menjadi pribadi
yang menghargai proses.
Memahami Budaya Instan Dengan Menghargai Proses
4/
5
Oleh
Unknown