Rengekan
si kerdil riang bersahutan nyanyikan syair kegelapan
Tetesan
mutiara kecil jatuh lebih cepat dari hembusan nafasku
Sapaan
kebencian membelai raga mengusik lamunanku
Koloni-koloni
pemburu hingap beranjak silih berganti
Ah
dasar kau penghisap darah
Lamunanku
kian meninggi menuju angkasa raya
Oh
sungguh istana langit yang sangat indah
Kulihat
singgah sana begitu megah
Namun
sang putrii terlihat sepi dalam kesendirian
Tergugah
asa dan harapan datang dari sebuah celah kecil
Jiwa
yang dirantai kesombongan hancur berkeping-keping
Semua
lebur dalam tangis sisakan penyesalan
Lalu
lantunan kidung doa kupanjatkan pada sang raja langit
Berharap
bisa sentuh indahnya bunga teratai di taman surga
Bersandar
pada dinding yang penuh harapan
Kulihat
hamparan kapas putih coba halangi sinar mu
Sementara
jutaan kunang-kunang tak kunjung datang temani kesendirian mu
Langitpun
tak berusaha hibur kesepian mu
Dan
kau tetap sepi dengen kesedihan mu
Wahai
sang putri malam
Dirimu
lentera dalam gelap
Sinarmu
tak lelah terangi jiwa-jiwa yang rapuh
Kau
senandungkan cahaya penuh kasih
tetaplah
kau begitu
hingga
kau terjaga kala pagi menjelang
karena
pangeran akan datang menjeputmu pulang
3 Okt 2012
saat langit cerah pada bulan purnama tanpa bintang
3 Okt 2012
saat langit cerah pada bulan purnama tanpa bintang
Puisi, Putri Malam
4/
5
Oleh
Unknown