Friday, October 5, 2012

Puisi, Putri Malam

Rengekan si kerdil riang bersahutan nyanyikan syair kegelapan
Tetesan mutiara kecil jatuh lebih cepat dari hembusan nafasku
Sapaan kebencian membelai raga mengusik lamunanku
Koloni-koloni pemburu hingap beranjak silih berganti
Ah dasar kau penghisap darah

Lamunanku kian meninggi menuju angkasa raya
Oh sungguh istana langit yang sangat indah
Kulihat singgah sana begitu megah
Namun sang putrii terlihat sepi dalam kesendirian
Tergugah asa dan harapan datang dari sebuah celah kecil
Jiwa yang dirantai kesombongan hancur berkeping-keping
Semua lebur dalam tangis sisakan penyesalan
Lalu lantunan kidung doa kupanjatkan pada sang raja langit
Berharap bisa sentuh indahnya bunga teratai di taman surga

Bersandar pada dinding yang penuh harapan
Kulihat hamparan kapas putih coba halangi sinar mu
Sementara jutaan kunang-kunang tak kunjung datang temani kesendirian mu
Langitpun tak berusaha hibur kesepian mu
Dan kau tetap sepi dengen kesedihan mu

Wahai sang putri malam
Dirimu lentera dalam gelap
Sinarmu tak lelah terangi jiwa-jiwa yang rapuh
Kau senandungkan cahaya penuh kasih
tetaplah kau begitu
hingga kau terjaga kala pagi menjelang
karena pangeran akan datang menjeputmu pulang

3 Okt 2012
saat langit cerah pada bulan purnama tanpa bintang

Artikel Terkait

Puisi, Putri Malam
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email