Angin gemuruh pertanda riuh
Rimbunnya daun tempatku berteduh
Nyanyian alam menyapa luka yang tak kunjung sembuh
Wahau kau rimbaku yang angkuh
Kulangkahkan kaki kuu menjauh
Lestarimu janji kupegang teguh
Angin senja berlabuh sepi
Mengiring damai indah dalam langkah hati
Syahdu malam karamkan sinar sang surya menepi
Rintihan sakit membelah jiwa yang sekan mati
Mengikis palaung hati sang pendaki
Surya tenggelam ditawan sang dewi malam
Jelang malam kujemput sang rembulan
Sinarmu laksana bintang hiasi malam
Dan sungguh sampai pagi menjelang
Kan ku kenang kau kala ku pulang
Kupijakan kaki melangkah
Lentera kecil menjadi teman di hutan tak bertuah
Raga yang lelah dengan luka yang masih mengangah
Dalam diam kusandarkan diri yang lelah
Bernaung dibawah langit diujung lembah
Kupaksakan diri susuri rimbanya hutan
Meniti setiap getir di kegelapan
Berselimut kabut dan dinginnya malam
Kurasakan kedamaian jauh dari keramaian
Hiluk pikuk duniawi tak lagi ku hiraukan
Nyanyian alam mu ketenangan jiwa ku
Indah mu manjakan mataku
Mata air mu hilangkan dahaga ku
Hijau mu pertanda subur negri ku
Lestarimu kelangsungan hidup generasi baru
Sinar mentari pagi menerangi sang pengembara
Damaimu membuat ku terjaga
Puncak abadimu menunguku disana
Sang petualang berkata
Keheningan adlah nyanyian yang tiada bertara
Keheningan adalah nyanyian Yang Tiada Bertara
4/
5
Oleh
Unknown